Anggota Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM mengadakan kegiatan sosialisasi yang inovatif di Desa Majasem dengan mengubah minyak jelantah menjadi lilin, sebagai upaya untuk mengurangi limbah cair yang dihasilkan dari minyak jelantah. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari limbah minyak jelantah khususnya ke badan sungai seperti saluran air, selokan, sungai, dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada tanggal 28 Januari 2024 tersebut, anggota tim KKN PPM UGM aktif mengajak masyarakat Desa Majasem untuk terlibat dalam proses daur ulang minyak jelantah menjadi lilin. Selanjutnya, lilin tersebut juga disosialisasikan kembali guna memberikan informasi terkait manfaatnya seperti mengurangi limbah cair yang dihasilkan oleh minyak jelantah dan menghasilkan produk yang dapat digunakan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembuatan lilin dari minyak jelantah dilakukan dengan mencampurkan minyak jelantah yang sudah dipanaskan dengan bubuk stearic acid. Stearic acid berperan penting dalam membekukan lilin dari minyak jelantah. Selanjutnya, proses pembuatan dilanjutkan dengan memasang sumbu lilin untuk memastikan tegak ke atas dengan mengaitkan sumbu dengan tusuk gigi.

Intan Puspitasari, mahasiswa Geografi Lingkungan selaku penanggung jawab kegiatan pengolahan lilin ini mengatakan bahwasanya kegiatan ini bukan hanya terkait upaya mengurangi limbah minyak jelantah, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemanfaatan limbah menjadi produk yang berguna. 

“Lilin olahan minyak jelantah yang dihasilkan dapat digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari, seperti penerangan dan dekorasi’ ujar Intan.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga Desa Majasem. Mereka tampak antusias mengikuti sosialisasi hingga selesai dan sangat interaktif dalam bertanya. Mereka juga menyambut baik ide untuk mengurangi limbah cair dari minyak jelantah. Harapannya kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat.

“Kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN-PPM UGM ini sangat menginspirasi dan bermanfaat utamanya dalam menambah pengetahuan terkait pengolahan limbah rumah tangga” ujar salah satu peserta kegiatan. 
Tidak hanya itu, kegiatan juga mendapat perhatian dari dosen pembimbing lapangan KKN-PPM UGM Kelana Kendal, Bapak Atus Syahbudin.

“Kegiatan ini harus digalakkan untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait limbah rumah tangga” tutur Atus. 

Dengan demikian, kegiatan sosialisasi daur ulang minyak jelantah menjadi lilin di Desa Majasem tidak hanya membawa manfaat lingkungan yang nyata, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi upaya pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan di masyarakat lokal.