Dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat pada periode IV KKN UGM tahun 2023, Mahasiswa KKN UGM, anggota Karang Taruna, dan Ibu PKK bergandengan tangan dalam kegiatan menanam untuk mengembangkan Pekarangan BUMDes Desa Majasem. Kolaborasi lintas kelompok ini memberikan warna baru dalam upaya memajukan wilayah setempat.

Dimitrio Diaz, mahasiswa program studi Teknik Pertanian sekaligus penanggung jawab kegiatan mengatakan tujuan dan harapan implikasi dari pengadaan program ini adalah untuk menambah variasi dan memanfaatkan pekarangan BUMDes. 

“Ketika kami datang pertama kali ke desa ini fokus utama kami terarah ke kebun ini. Kondisinya kala itu penuh dengan rumput liar, tetapi kami melihat potensi besar jika kebun ini dioptimalisasikan. Oleh karenanya, kami mencoba pendekatan dengan menambah variasi tanaman di kebun ini” ujar Dimitrio.

Adapun fokus penanaman adalah pada bibit alpukat, dipilih tidak hanya sebagai tanaman hias namun juga sebagai sumber buah bernutrisi tinggi. Alpukat diharapkan dapat membantu dalam penanganan masalah stunting di kalangan anak-anak desa.

Dalam pelaksanaan kegiatan, Mahasiswa KKN UGM dan anggota Karang Taruna bertanggung jawab atas penanaman bibit alpukat, sementara Ibu PKK aktif dalam mendukung dan mengelola kegiatan sehari-hari, seperti perawatan tanaman. Kolaborasi ini menciptakan sinergi yang kuat antara pengetahuan akademis, semangat gotong royong, dan pengalaman masyarakat lokal. Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Atus Syahbudin.

“Program ini unik dan menarik. Pasalnya banyak orang yang tidak mengerti soal potensi maggot yang ternyata mempunyai banyak manfaat” ujar Pak Atus. 

Melalui kegiatan menanam bersama ini beserta inovasi lainnya yang juga menyasar pada optimalisasi kebun desa, seperti budidaya lele, magot, pemasangan lampu tenaga surya, dan sistem penyiraman otomatis, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pekarangan BUMDes, menciptakan lingkungan yang produktif, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya variasi nutrisi dalam upaya penanganan masalah kesehatan seperti stunting yang cukup menjadi concern serius masyarakat Desa Majasem. Aksi bersama ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antar kelompok masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan bersama.